Senin, 09 September 2013








William Shakespeare pernah berkata, “What’s in a name? That which we call a rose by any other name would smell as sweet.” (Apalah arti sebuah nama? Andaikata kamu memberikan nama lain untuk bunga mawar, ia tetap akan berbau wangi). Bagi Shakespeare, nama memang tidak terlalu memiliki peranan yang berarti. Namun bagi saya, nama adalah doa dan pengharapan. Seperti orang tua yang memberi nama yang baik kepada anaknya, mungkin begitu juga Pemerintah Kota Magelang memberi nama kepada Kotanya. Ada doa dan harapan yang baik yang ingin diwujudkan di nama tsb.

Kalau mendengar kata ‘Magelang’ maka tak jarang akan muncul beberapa kata terusan dalam pikiran kita. Magelang Kota Gethuk, Magelang Kota Abri, Magelang Kota Militer, Magelang Kota Harapan, Magelang Kota Pensiunan, Magelang Kota Jasa dan mungkin yang paling gress adalah Magelang Kota Sejuta Bunga. Mungkin, beberapa orang sempat mempertanyakan masalah nama ini. Bahkan tak jarang, di grup fb ada facebooker yang berulangkali menanyakan hal ini. “Sebenarnya Magelang itu kota apa sih?” Yang jelas (dan semoga) Magelang bukan Kota Galau. Hehe…
Sebelumnya, saya ingin mengajukan suatu pertanyaan terlebih dahulu. “Salahkah seandainya suatu daerah (kota) memiliki nama lebih dari satu?” Kalau Anda menjawab salah, maka ijinkan saya mengetahuinya melalui kolom komentar di bawah. Dan apabila tidak salah alias benar, Anda juga tetap boleh berpendapat kok.
Kalo toh ‘sejuta nama’ itu membingungkan orang, saya juga tidak bisa menyalahkan kebingungan orang tsb. Hampir tiap daerah memang memiliki nama lebih dari satu, contohnya saja Jogja. Kita mengenal nama lainnya yaitu Kota Pelajar, Kota Budaya, Kota Gudeg, Kota Wisata dll. Kalau kata anak muda jaman sekarang, ‘Masalah buat loe?’. Hehe…
Dibalik sejuta nama tersebut tentunya ada alasan atau suatu sebab yang mendasari. Misal : Magelang Kota Harapan, di era orde baru nama ini mulai muncul dan masih lekat sampai sekarang. Harapan merupakan akronim dari Hidup Asri RAPi Aman Nyaman. Kemudian Magelang Kota Jasa merupakan visi dari Pemkot Magelang untuk lebih menegaskan potensi Magelang selama ini. Di mana selama ini untuk pendidikan dan juga kesehatan, Kota Magelang bisa dikatakan menjadi rujukan di wilayah eks Karesidenan Kedu. Untuk Magelang Kota Sejuta Bunga, rencananya akan saya coba buat postingan tersendiri nantinya.
Bagaimanapun, tetap ada kewajiban dari Pemerintah maupun masyarakat selaku bagian dari Kota Magelang untuk mengetahui dan juga turut mensosialisasikan sejuta nama tsb. Selama nama-nama tersebut membawa dampak yang positif, tentunya masyarakat juga yang nantinya akan diuntungkan.
Terakhir, seperti kata iklan : “Apapun namanya, Magelang tetap Kota Kelahiranku”. Salam hangat dari Kota Magelang…
Related Posts :